Mengenal Motor Sport 2 Tak Kawasaki (Bagian 3)


Kawasaki Ninja Series

Inilah motor yang layak disebut RAJA…!!! Tak heran salah satu Tabloid Otomotif khusus roda dua memberikan judul untuk artikel motor ini “Raja di segala lintasan”. Memang pada semua jenis balapan motor ini selalu eksis tampil. Sebut saja pada arena garuk tanah, road race bahkan drag bike.

Motor ini pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 90an yaitu pada masa keemasan Suzuki RGR dan bisa dikatakan sebagai pengobat rindu Kawasaki Lovers pada motor sports 2 tak pasca terhentinya peredaran Kawasaki AR 125.

Pertama kali motor ini diluncurkan belum terdapat teknologi super kips di dalamnya, bahkan pada bagian kaki-kaki hanya menggunakan pelek jari-jari tanpa rem cakram di bagian belakang. Sebenarnya spek motor ini dari mulai pertama kli muncul hingga sekarang tidaklah jauh berbeda, yakni dengan tenaga puncak di kisaran 27 – 29 ps. Namun pada setiap perkembangannya hanya pada bagian sektor tampilan yang memiliki ubahan, misalnya dengan penggunaan Pelek Racing dan Cakram Belakang.

Pada awal tahun 2000 an Kawasaki mendatangkan KRR ZX 150 secara built up ke Indonesia dari Thailand. Motor ini telah dilengkapi dengan teknologi Super Kips dengan kode blok 1878. Berbeda dgn varian Ninja 150 R, yg dilengkapi teknologi KIS Lubang out-transfer dlm Blok mesin dibuat bercabang, sehingga udara yang bercampur Bahan Bakar dapat langsung tersimpang di tabung KIS, tabung ini diletakkan di depan Blok mesin bagian atas, salurannya menyatu dengan lubang transfer, saat terjadi langkah isap isi tabung KIS tersedot ke ruang bakar bersamaan dengan masuknya kabut baru dari kaburator, tetapi dalam penggunaan Bahan Bakar kurang efisien atau bisa dibilang lebih boros dibanding Super KIPS begitu juga dengan tenaga di putaran atas yangkurang menggigit maka dari itu spek seperti ini menjadikan Ninja R mempunyai tenaga 27 PS.

Barulah pada pertengahan tahun 2000 an mulai mengalami perubahan di sektor mesin, yakni dengan dibenamkannya teknologi super kips pada semua varian Ninja 150 dengan kode blok 1855. Sekedar mengingatkan teknologi super kips, yaitu Super Kawasaki Integrated Power System yaitu Katup yang dibuka manual tanpa aplikasi elektronik yang mulai membuka pada putaran 5000 – 7000rpm, memanfaatkan putaran bandul Kruk As, selain berfungsi sebagai tenaga tambahan system ini juga bergun bagi efisiensi Bahan Bakar yang lebih baik, dengan teknologi ini, Ninja RR sanggup mengeluarkan tenaga 30 PS pada 10.500 rpm.

Super Kips pada Ninja RR memiliki lapisan Super Electrofussion Cylinder yang memang merupakan standar Kawasaki Ninja. Teknologi ini tidak langsung berhubungan dengan gas NOx ( Nitrogen Oxida ) dan CO ( Carbon Monoksida ) ataupun HC ( Hidro Carbon ) tapi lebih ke arah kabut asap yang selalu menyelimuti bila motor 2 tak biasa (selain Ninja) melewati kita. Seperti diketahui, Kawasaki Ninja menggunakan Super Electrofussion Cylinder dimana silinder seakan memiliki pori-pori yang dapat menahan oli pelumas didalamnya. Karena teknologi tersebut, penggunaan oli pada motor Ninja dijamin tidak berlebihan karena untuk urusan pelumasan dapat dipastikan adanya pelumas yang cukup dalam pori-porinya Super Electrofussion Cylinder.

Bagian dalam dari silinder Ninja terbuat melalui proses elektro-fusi dari logam tertentu, yaitu molybdenum dan High Carbon Steel. Kawat molybdenum dan kawat high carbon steel dengan diameter 1,4mm dimasukkan bergantian sepanjang silinder kemudian dialiri listrik sebesar 15.000 volt (diledakkan – untuk molybdenum 15.000 volt dan High Carbon Steel 13.000 volt) sehingga logam tersebut berubah bentuk menjadi partikel-partikel yang melebur ke permukaan silinder dan membentuk lapisan logam khusus yang sangat tipis di bagian dalam silinder tersebut (martensite = susunan besi dan karbon yang kuat). Proses tersebut diulang beberapa kali (Molybdenum 7 kali, High Carbon Steel 14 kali) sehingga akhirnya terbentuk lapisan yang sangat kuat (ketebalannya kurang lebih 0,070 mm).

Permukaan lapisan hasil peledakan ini bersifat dapat menyerap dan menahan oli pelumas (porous) dimana dalam celah-celah halus inilah oli akan tinggal di dalamnya sehingga terhindar adanya gesekan langsung antara dinding silinder dengan piston. Jadi disamping lapisan hasil elektro-fusi tersebut sangat kuat, lapisan itu menjamin pelumasan yang terus menerus bagi gesekan piston dengan dindingnya. Itulah sebabnya dengan sistem elektrofusi ini silinder tidak akan pernah perlu dikorter (oversize) disamping bahwa sistem ini menjamin pemakaian oli yang cukup, yang tentu juga mengurangi kemungkinan terbakarnya oli secara berlebihan yang menyebabkan knalpot mengeluarkan polusi berupa asap putih. Sehubungan dengan kelebihan-kelebihan pada Super Electrofussion Cylinder ini PT Kawasaki Motor Indonesia memberikan garansi 3 tahun atau 50.000 km tanpa korter.
Selain fitur Super Kips, Ninja Series kali ini juga dilengkapi beberapa fitur tambahan seperti HSAS dan Catalytic Converter. Hal ini bertujuan untuk menekan emisi gas buang sehingga menjadi lebih ramah ingkungan.
HSAS (High Performance Secondary Air Sustem) yaitu suatu saluran udara bersih yang langsung disuntikkan ke ruangan (chamber) dimana gas buang dari ruang bakar bermuara. Pada akhir saluran udara ini ditempatkan mekanisme reed-valve, yang hanya membuka pada saat tekanan dalam chamber rendah (berarti pada waktu putaran mesin rendah). Pada saat tekanan dalam chamber tinggi (yaitu waktu putaran mesin tinggi) reed valve tertutup. Pada waktu klep Super KIPS berfungsi membuka (pada RPM tinggi) HSAS berfungsi menutup, sebaliknya pada waktu putaran mesin rendah dimana klep Super KIPS berfungsi menutup, HSAS berfungsi membuka, dimana pada saat terbuka itulah udara segar masuk ke exhaust chamber.

Kegunaan utama HSAS adalah mempercepat reaksi oksidasi dalam catalic converter dengan cara menginduksi udara segar ke dalam campuran gas sisa pembakaran serta membentuk campuran gas yang padat oksigen.
Catalytic Converter yang dikembangkan oleh Kawasaki yang disebut sebagai “two stage catalyst” yaitu ditambahkannya precatalytic converter yang tujuannya adalah meningkatkan temperatur gas buang pada saat memasuki Catalytic Converter utama agar didapat pemurnian yang lebih sempurna. Selain itu logam yang digunakan pada unit Catalytic Converternya adalah logam yang termasuk mulia yaitu Platinum dan Rhodium, yang dikenal mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam memurnikan gas CO (Carbon Monoxide = Karbon Monoksida) serta HC (Hydro Carbon = Hidro Karbon).

Setelah melewati Catalytic Converter, kedua gas beracun ini akan berubah bentuk menjadi gas Karbondioksida (CO2) dan air yang tidak bracun. Perlu diingat disini bahwa gas-gas HC, CO dan NOx (Nitrogen Oksida = Oxyde) adalah gas-gas yang tidak berwarna sama sekali (tidak terlihat). Teknologi Catalytic Converter ini memerlukan persyaratan yang tidak bisa ditawar lagi, yaitu bensin yang digunakan harus bensin yang bebas timbal.Bila bensin yang digunakan masih bensin bertimbal maka lubang-lubang pada Catalytic Converter akan cepat tersumbat. Jadi program “langit bersih” (sebersih apapun namanya) kalau belum didukung oleh penyediaan bahan bakar yang memenuhi persyaratan (yaitu bebas timbal=Plumbum=Pb) terpaksa semua pembicaraan ini masih berada dalam tahapan wacana, belum bisa dilaksanakan secara praktis.

Sedikit mengulas juga bahwa Ninja RR saat ini adalah merupakan versi CKD KRR ZX 150. Perbedaan yang paling mencolok adalah penggunaan kode blok yang berbeda. Pada KRR ZX kode blok yang digunakan adalah 1878 yang menurut para rider ninja memiliki karakter galak di putaran atas, sedangkan Ninja RR versi CKD dan Ninja 150 R menggunkan kode blok 1855 silver yang memiliki karakter galak di putaran bawah.

Dari segi tampilan Ninja R seri pertama hingga saat ini tidak mendapat perubahan yang cukup berarti, tetap menggunakan rangka deltabox dengan ukuran roda depan 17” dan belakang 18”. Perubahan minor hanya terjadi pada sektor lampu depan dari lampu bulat menjadi dibekali dengan kedok lampu yang lebih futuristis. Ninja R saat ini dikeluarkan dalam 3 varian, yakni dengan Pelek SW tanpa disk belakang lampu bulat, Pelek CW lampu bulat dengan disk belakang dan Pelek CW dengan disk belakang dengan kedok lampu. Sedangkan secara spek keseluruhan motor ini tetap sama. Perbedaan yang mencolok terlihat pada Ninja seri RR, mulai dari body, rangka hingga sektor kaki-kaki mengalami perubahan yang mencolok.

Rangka deltabox yang selama ini lekat terhadap Ninja Series ditinggalkan dan diganti dengan rangka pipa tubular dibalut dengan body full fairing, untuk urusan roda Ninja RR menggunakan pelek 17” pada depan dan belakang ditambah dengan lengan ayun yang dilengkapi semacam stabilizer yang berguna untuk menopang kestabilan motor ini. Di sektor mesin masalah karburasi Ninja RR menggunakan Mikuni VM 28 berbeda dengan Ninja R yang menggunakan Keihin PWL 26.

Seri Ninja yang paling power full adalah KRR SE dinama output power yang dihasilkan mencapai 40 ps…!!! Bahkan dikelasnya secara spek motor ini adalah yang paling power full, bandingkan dengan NSR RR 37 HP, NSR SP 39 HP, RGR Gama 37 HP dan Yamaha TZM 36 HP…!!!

Well kenapa demikian…??? Rahasianya ada pada blok yng digunakan dan beberapa part lainnya yang terselubung didalamnya. Sama halnya seperti Honda NSR SP yang merupakan motor produksi Honda yang dalam produksinya bekerjasama langsung dengan tim Honda Racing Company (HRC) yang merupakan salah satu anak perusahaan Honda, Kawasaki juga demikian akan tetapi bedanya Kawasaki bekerjasama dengan pabrikan independent dan bukan anak perusahaannya, yaitu tim PDK.

Blok yang digunakan pada seri ini adalah 1855 PDK Gold, dipadu dengan knalpot PDK Tsukigi dan Karburator Keihin PWL 28. Blok 1855 Gold memiliki material lebih kuat terhadap gesekan dan panas sehingga mesin dapat bekerja lebih optimal. Sampai saat ini blok ini masih banyak dicari oleh para rider Ninja sebagai salah satu part penunjang up grade kecepatan yang paling utama pada motor ini. Munculnya motor ini tidk begitu lama, seiring dengan tenggelamnya beberapa rival-rivalnya macam NSR Series, TZM dan RGR Gama maka motor ini pun populasinya terhenti sampai disitu. Maka dari itu sebenarnya bisa dikatakan motor ini dikeluarkan sebagai tandingan dari motor-motor tersebut.

Pada tampilan luar sebenarnya motor ini tidak begitu jauh berbeda dengan KRR series sebelumnya, namun sebagai penyesuaian dari performa yang kian beringas motor ini dilengkapi dengan penambahan fairing depan yang berfungsi sebagai aero kit untuk membelah angin, penambahan stabilizer stang serta swing arm unitrak dengan stabilizer, berat keseluruhan dari motor ini adalah 121 kg.

Sebenarnya Kawasaki Ninja sendiri memiliki nama Asli KR hanya saja di Indonesia motor ini terlanjur terkenal dengan sebutan Ninja. KR ini adalah merupakan kode dari motor-motor 2 tak Kawasaki. Jika selama ini bikers tanah air menyebut bahwa Ninja series adalah turunan motor garuk tanah, itu adalah salah. Kenapa…??? Karena sesungguhnya Ninja series ini adalah turunan langsung dari KR-1 250 seperti yang diulas pada artikel sebelumnya.

Sebagai gambaran berikut adalah silsilah Ninja series yang diambil dari Thread NKAH..

KR 150 E5-6 —> KRR 150 SE
Max Power= 40 – 45 HP/10000rpm
(add : Blok 1724/1855 PDK GOLD Super KIPS, Stabiliser Stang, Aluminium Unitrack, Knalpot Dexter Tsukigi)

KR 150 E6 —-> KRR 150 SSR
Max Power= 30HP/10000rpm
(add : blok 1855 GOLD Super KIPS) KR 150 E7 —-> KRR 150 ZX, KR 150 K (Ninja RR),

KR 150 L/N/M (Ninja R), Victor M/S (Malaysia version)
Max Power= 30HP/10500rpm (beda baju / kostum saja).
(add : Blok 1878 Silver Super KIPS (KRR150ZX) Non HSAS, Blok 1855 Silver + HSAS)KR

150 ——> Ninja S/R (versi indo)
Max Power= 27-29HP/10500rpm.
Ini yang kita punya type KR jadul/konvensional yang jadi legendaris hanya ada di Indonesia era 90-an.
(add : blok 1827 silver non Super KIPS apalagi HSAS).

Dan ini silsilahnya KR series:KR 500 ———> 1973 Buat MotoGP jadul, Max Power= 55HP/10000rpmKR 250 ———> 1984 – 1987 OTR, Max Power= 45HP/10000rpm, maka dikembangkan teknologinya menjadi KR 1KR 1 (250cc) —> 1988 – 1990 OTR, Max Power= 55HP/10500 rpm ga puas terlalu gede cc-nya otomatis boros maka munculah KR cc kecil, KR 150

KR 150 series —> 1990 – s/d sekarang. Max Power= 30 – 40HP/10500rpm
Ini baru ngepas untuk OTR, cc-nya kecil namun tajinya mantab, (* untuk seri SE special engine).

Silahkan pantengin spek-spek motornya berikut ini…!!!

Ninja 150 R Non Super Kips


Type : 2-tak,crankcase reedvalve
Diameter x Langkah : 59,0 x 54,4mm
Sistem Pendinginan : Pendinginan dengan air
Jumlah & Isi Silinder : Satu buah & 148cc
Perbandingan Kompresi : 6,9 : 1
Daya Maksimum : 29ps
Torsi Maksimum : 2.09 kgm / 9.000 RPM
Karburator : Keihin PWL 26
Sistem Starter : Kick
Jumlah Transmisi : 6 speed, constant mesh, return shift
Sistem Pelumasan Oli : Oil Injection
Kapasitas Oli Samping : 1 liter
Kapasitas Oli Mesin : 0,87 liter
Kapasitas Coolant : 1,3 liter
Suspensi Depan : Telescopic 31mm

Suspensi Belakang : Monoshock Suspension
Rem Depan : Twin Pot Disc Brake
Rem Belakang : Twin Pot Disc Brake ( CW ) & Drum Brake ( SW )
Ban Depan : 2,75-17 4PR Tube-type
Ban Belakang : 3,0-18 4PR Tube-type
Panjang x lebar x Tinggi : 1955mm x 705mm x 1070mm ( Cast Wheel )

1955mm x 740mm x 1035mm ( Spoke Wheel )
Rangka : Tubular Double cradle box

Tinggi Tempat Duduk : 780mm
Jarak Poros Roda : 1.325mm
Jarak ke tanah : 155mm
Berat : 115 kg
Isi tangki bensin : 10 liter

Spesifikasi kawasaki Ninja 150 New Series :


Type : 2-tak,crankcase reedvalve,SuperKIPS,HSAS
Diameter x Langkah : 59,0 x 54,4mm
Sistem Pendinginan : Pendinginan dengan air
Jumlah & Isi Silinder : Satu buah & 148cc
Perbandingan Kompresi : 6,8 : 1
Daya Maksimum : 30,1 KW ( 30,1 PS ) / 10.500 RPM
Torsi Maksimum : 20,5 Nm / 9.500 RPM
Karburator : Keihin PWL 26
Sistem Starter : Kick
Jumlah Transmisi : 6 speed, constant mesh, return shift
Sistem Pelumasan Oli : Oil Injection
Kapasitas Oli Samping : 1 liter
Kapasitas Oli Mesin : 0,87 liter
Knalpot / Muffler : Catalic Converter
Kapasitas Coolant : 1,3 liter
Suspensi Depan : Telescopic Fork Suspension
Suspensi Belakang : Monoshock Suspension
Rem Depan : Twin Pot Disc Brake
Rem Belakang : Twin Pot Disc Brake ( CW ) & Drum Brake ( SW )
Ban Depan : 2,75-17 4PR Tube-type
Ban Belakang : 3,0-18 4PR Tube-type
PanjangxlebarxTinggi : 1955mm x 705mm x 1070mm ( Cast Wheel )

1955mm x 740mm x 1035mm ( Spoke Wheel )
Tinggi Tempat Duduk : 780mm
Jarak Poros Roda : 1.305mm
Jarak ke tanah : 145mm
Berat : 124,5 kg
Isi tangki bensin : 10,8 liter
Baterai : 12 V 4 Ah

Ninja 150 RR


Type Mesin : 2 Langkah, Crankcase Reed Valve, KIPS, RIS
Diameter x Langkah : 59.0 x 54,4 mm
Jumlah & Isi Silinder : Satu Buah & 148 cc
Perbandingan Kompresi : 7,2 : 1
Daya Maksimum : 22,1 KW (30 PS)/ 10.500 rpm
Torsi Maksimum : 2,2 kgfm/9000 rpm
Karburator : Mikuni VM 28
Sistem starter : Kick starter
Jumlah Transmisi : 6 Tingkat Kecepatan, constant mesh, return shift
Pola Pengoperan Gigi : N-1-2-3-4-5-6
Tipe Sistem Reduksi Primer : Gear
Kopling : Wet Multi Disk
Tipe Sistem Final Drive : Chain drive
Rasio Reduksi : 2.785 (39/14)
Drive Ratio Keseluruhan : 7.7836 @ Top Gear
Sistem Pengapian : CDI
Sistem Pelumasan : Oil Injection
Sistem Pendinginan : Pendinginan dengan air/Radiator
Kapasitas Pelumas Mesin : 1,2 Liter
Kapasitas Pelumas Transmisi : 0,87 Liter
Kapasitas Tangki Bahan Bakar : 11,5 Liter
Busi : NGK B 9 ECS
Panjang x Lebar x Tinggi : 1.965 x 725 x 1.075 mm
Jarak Sumbu Roda : 1.300 mm
Jarak Terendah ke Tanah : 131 mm
Tinggi Tempat Duduk : 780 mm
Berat Kosong : 124,5 Kg
Tipe Rangka : Double Cradle Frame
Suspensi Depan : Teleskopik
Suspensi Belakang : Monoshock suspension
Ukuran Ban Depan : 90/90 – 17″ 49S
Ukuran Ban Belakang : 110/80 – 17″ 57S
Rem Depan : Cakram Twin Pot
Rem Belakang : Cakram Twin Pot
Pelek Roda : Cast Wheel Aluminium Aloy

KRR 150 SE


Type : 2-tak
Diameter x Langkah : 59,0 x 54,4mm
Sistem Pendinginan : Pendinginan dengan air
Jumlah & Isi Silinder : 1 silinder 148cc
Perbandingan Kompresi : 8,0 : 1
Daya Maksimum : 40 ps / 11.000 RPM
Karburator : Keihin PWL 28
Sistem Starter : Kick
Jumlah Transmisi : 6 speed

Gear Ratio : Gear ratio:
1.:2.700(27/10)
2.:1.706(29/17)
3.:1.300(26/20)
4.:1.090(24/22)
5.:0.952(20/21)
6.:0.863(19/22)
Berat : 121 kg

Sistem Pelumasan Oli : Oil Injection
Suspensi Depan : Telescopic Fork Suspension
Suspensi Belakang : Monoshock Unitrack Suspension
Busi : NGK B9ES / ND W27 ES-U
Kapasitas Coolant : 1 liter
Oli mesin : SE class, 10w30 atau 10w40
Knalpot : Tsukigi
Silinder blok : PDK GOLD,super kips

Tentang Syambikers

Bukan sok pintar dan sok tahu, Sekedar ingin berbagi informasi, cerita dan pengalaman, khususnya di bidang Roda Dua dan kendaraan yg pernah saya miliki yang saya miliki atau berniat ingin saya miliki... beberapa artikel mungkin adalah artikel yg diambil dari beberapa sumber. bukan berniat ingin menjadi seorang plagiat, hanya ingin mendokumentasikan dan mengarsipkan hal-hal yg saya anggap cukup penting dan berguna....
Pos ini dipublikasikan di Kawasaki. Tandai permalink.

13 Balasan ke Mengenal Motor Sport 2 Tak Kawasaki (Bagian 3)

  1. auwouwo berkata:

    bukannya ninja SE cuma beda buntut doang?

  2. alexDsandy berkata:

    Artikel yg luar biasa full of knowledge.. Thx bro SBK!

  3. AR 125 juga kenceng yuph brother…. motor kecil bgtu larinya luar biasa…..

  4. ari berkata:

    apa sekarang masih ada yang jual blok 1855 PDK GOLD, di mana tokonya bos, kisaran berapa ya harganya? mksh.

  5. imam berkata:

    artikel yang keren,keren dan keren.nambah wawasan banget.
    lanjutkan karya2mu

  6. Abdillah berkata:

    Dmana ya ada onderdil mtor RGR150 SS 150cc th 1994..
    N gmna cra nya agar mtor RGR trikan halus dan lrinya kencang..

Tinggalkan komentar