Klub Motor


ImageSecara umum, orang merasa senang dengan banyak teman, manusia memang tidak bisa hidup sendiri Karena manusia adalah makhluk sosial yang harus selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya (Muamalah). Manusia selalu memilih teman yang mirip dengannya dalam hobi, kecenderungan, pandangan, pemikiran sehingga manusia seringkali membuat suatu komunitas atau perkumpulan dengan kesamaan-kesamaan yang dimiliki tersebut.

Bergabung dalam suatu perkumpulan atau komunitas Pecinta Roda Dua (Klub Motor) adalah sebuah bagian dari hukum Muamalah. Karena hal ini merupakan pergaulan yang sifatnya umum dimana dalam suatu komunitas terdiri dari berbagai suku, agama bahkan budaya yang berbeda. Dalam Islam tidak ada larangan untuk melakukan kegiatan muamallah tersebut asal sesuai dengan batas-batas dan norma-norma yang ada.

Dalam dunia bikers atau pecinta roda dua dikenal istilah “Bro” yang merupakan kependekan dari kata “Brother” yang berarti Saudara. Bisa disimpulkan bahwa dalam suatu komunitas pecinta roda dua persaudaraan adalah hal yang utama dan diutamakan. Hal ini sungguh sebuah nilai yang positif dalam pandangan Islam yang dalam salah satu ajarannya adalah menjunjung tinggi nilai-nilai persudaraan. Namun sebagai manusia yang merupakan tempatnya salah dan lupa seringkali makna ini melenceng kearah hal-hal yang negatif yang tentunya berbuntut terhadap image yang kurang baik pula dikalangan masyarakat.

Beda kepala tentunya akan beda juga isi pemkirannya, hal ini juga berlaku terhadap prinsip sebuah komunitas. Setiap komunitas pasti memiliki sebuah visi, misi, tujuan dan aturan yang berbeda. Bergabung dalam suatu komunitas pecinta roda dua atau singkatnya sebut saja klub motor adalah sebuah pilihan hidup, dan yang perlu digaris bawahi adalah bahwa menentukan sebuah pilihan pasti akan menimbulkan sebuah konekuensi. Konsekuensi yang diterima tidak selamanya menguntungkan namun kadangkala dan pasti juga akan menimbulkan sebuah kerugian. Itu sudah merupakan kodrat dimana ada hal yang baik pastilah ada hal yang buruk pula.

Misalnya manusia memilih ingin masuk Surga, maka konsekuensi yang diambil haruslah menjauhi segala apa yang dilarang oleh Allah swt dan menjalankan segala apa yang diperintahkan-Nya meskipun sebagai manusia biasa kita seringkali merasa kesulitan untuk melaksanakannya. Begitu pula dengan bergabungnya seseorang dengan sebuah komunitas adalah hal yang lazim akan banyak waktu yang tersita untuk sekedar berkumpul dan bercengkrama sesama anggota lainnya sehingga mengorbankan sedikit waktunya yang seharusnya bisa digunakan untuk kepentingan pribadi atau keluarganya, namun semua itu pastilah ada batas toleransinya, misalkan dalam menjalankan ibadah puasa seseorang boleh tidak mengerjakannya dengan beberapa ketentuan, misalnya dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan. Sama halnya dalam peraturan yang ada dalam sebuah komunitas ada saat-saat dimana anggotanya tidak bisa mengikuti kegiatan komunitasnya dan itu juga merupakan hal yang wajar dan sangat manusiawi.

Perbedaan pendapat itu adalah yang lumrah terjadi pada suatu komunitas karena itu merupakan sebuah dinamika dalam kehidupan dan berorganisasi yang bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran manusia untuk menjadi lebih dewasa dan lebih menghargai pendapat orang lain. Semua manusia pasti mempunyai masalah termasuk sebuah komunitas yang mana di dalamnya terdapat sekumpulan manusia yang memiliki dan membawa masalah masing-masing. Hal ini adalah merupakan kodrat dan takdir manusia karena manusia yang baik itu bukanlah manusia yang tidak memiliki masalah namun manusia yang baik itu adalah manusia yang mampu mengatasi masalahnya dengan cara-cara yang baik.

Dalam Islam, prinsip menolong teman adalah bukan berdasar permintaan dan keinginan hawa nafsu teman. Tetapi prinsip menolong teman adalah keinginan untuk menunjukkan dan memberi kebaikan, menjelaskan kebenaran dan tidak menipu serta berbasa-basi dengan mereka dalam urusan agama Allah. Termasuk di dalamnya adalah amar ma’ruf nahi mungkar, meskipun bertentangan dengan keinginan teman.

Adapun mengikuti kemauan teman yang keliru dengan alasan solidaritas, atau berbasa-basi dengan mereka atas nama persahabatan, supaya mereka tidak lari dan meninggalkan kita, maka yang demikian ini bukanlah tuntunan Islam.

Disinilah peran serta anggota saling mengingatkan, karena dala Al-Qur’an pun diperintahkan bahwa manusia itu harusalah saling memberitahu dan mengingatkan dalam kebaikan.

Persahabatan yang paling agung adalah persahabatan yang dijalin di jalan Allah dan karena Allah, bukan untuk mendapatkan manfaat dunia, materi, jabatan atau sejenisnya.

Persahabatan yang dijalin untuk saling mendapatkan keuntungan duniawi sifatnya sangat sementara. Bila keuntungan tersebut telah sirna, maka persahabatan pun akan terputus. Maka dari itu hendaknya sebuah komunitas yang mengawali berdirinya komunitas tersebut harus bisa menjadikan para anggotanya saling mencintai hanya karena Allah. karena persahabatan yang dijalin karena Allah tidak ada tujuan apa pun dalam persahabatan mereka, selain untuk mendapatkan ridha Allah. Orang yang semacam inilah yang kelak pada Hari Kiamat akan mendapat janji Allah.

Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,

“Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, ‘Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali per-lindungan-Ku.” (HR. Muslim)

Dari Mu’adz bin Jabalzia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, “Wajib untuk mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling mencintai karena Aku dan yang saling berkunjung karena Aku dan yang saling berkorban karena Aku.” (HR. Ahmad).

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam hadits Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , diceritakan,

Dahulu ada seorang laki-laki yang berkunjung kepada saudara (temannya) di desa lain. Lalu ditanyakan kepadanya, ‘Ke mana anda hendak pergi? Saya akan mengunjungi teman saya di desa ini’, jawabnya, ‘Adakah suatu kenikmatan yang anda harap darinya?’ ‘Tidak ada, selain bahwa saya mencintainya karena Allah Azza wa Jalla’, jawabnya. Maka orang yang bertanya ini mengaku, “Sesungguhnya saya ini adalah utusan Allah kepadamu (untuk menyampaikan) bahwasanya Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau telah mencintai temanmu karena Dia.”

Hal yang harus selalu diperhatikan adalah melakukan evaluasi diri dari waktu ke waktu. Adakah sesuatu yang mengotori kecintaan tersebut dari berbagai kepentingan duniawi? Jiaka ya segeralah perbaiki dan jika tidak mak pertahankanlah.

Saat bertemu dengan anggota lainnya hendaknya kita selalu dalam keadaan wajah berseri-seri dan menyungging senyum. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,

“Jangan sepelekan kebaikan sekecil apapun, meski hanya dengan menjum-pai saudaramu dengan wajah berseri-seri.” (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Dalam sebuah hadis riwayat Aisyah Radhiallaahu anha disebutkan, bahwasanya

“Allah mencintai kelemah-lembutan dalam segala sesuatu.” (HR. al-Bukhari). Dalam hadis lain riwayat Muslim disebutkan “Bahwa Allah itu Maha Lemah-Lembut, senang kepada kelembut-an. Ia memberikan kepada kelembutan sesuatu yang tidak diberikan-Nya kepada kekerasan, juga tidak diberikan kepada selainnya.”

 Hal yang membantu langgengnya cinta dan kasih sayang adalah saling memberi hadiah di antara sesama teman. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,

“Saling berjabat tanganlah kalian, niscaya akan hilang kedengkian. Saling memberi hadiah lah kalian, niscaya kalian saling mencintai dan hilang (dari kalian) kebencian.” (HR. Imam Malik).

 Sebuah hadiah tidaklah dinilai dari sebuah bentuk atau harganya akan tetapi dari keikhlasan dan ketepatan waktu. Maka dari itu saling memperhatikanlah antar sesama anggota, lihatlah apa yang menjadi masalah dan apa yang sedang ia butuhkan.

Salah satu perekat ikatan persaudaraan adalah lapang dada. Orang yang berlapang dada adalah orang yang pandai memahami berbagai keadaan dan sikap orang lain, baik yang menyenangkan maupun yang menjengkelkan. Ia tidak membalas kejahatan dan kedzhaliman, juga tidak iri dan dengki kepada orang lain. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,

“Seorang mukmin itu tidak punya siasat untuk kejahatan dan selalu (berakhlak) mulia, sedang orang yang fajir (tukang maksiat) adalah orang yang bersiasat untuk kejahatan dan buruk akhlaknya.” (HR. HR. Tirmidzi, Al-Albani berkata “hasan”)

 Karena itu Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam mengajarkan agar kita berdo’a dengan:

“Dan lucutilah kedengkian dalam hati- ku.” (HR. Abu Daud, Al-Albani berkata ‘shahih’)

Termasuk bumbu pergaulan dan persaudaraan adalah berbaik sangka kepada sesama teman, yaitu selalu berfikir positif dan memaknai setiap sikap dan ucapan orang lain dengan persepsi dan gambaran yang baik, tidak ditafsirkan negatif. Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,

“Jauhilah oleh kalian berburuk sangka, karena buruk sangka adalah pembicaraan yang paling dusta” (HR.Bukhari dan Muslim).

Yang dimaksud dengan berburuk sangka di sini adalah dugaan yang tanpa dasar dan bukti yang kuat.

Setiap anggota pasti memiliki rahasia. Biasanya, rahasia itu disampaikan kepada anggota terdekat atau yang paling dipercayainya. Anas Radhiallaahu anhu pernah diberi tahu tentang suatu rahasia oleh Nabi Shalallaahu alaihi wasalam. Anas Radhiallaahu anhu berkata, “

Nabi Shalallaahu alaihi wasalam merahasiakan kepadaku suatu rahasia. Saya tidak menceritakan tentang rahasia itu kepada seorang pun setelah beliau (wafat). Ummu Sulaim pernah menanyakannya, tetapi aku tidak memberitahukannya.” (HR. Al-Bukhari).

Teman dan saudara sejati adalah teman yang bisa menjaga rahasia temannya. Orang yang membeberkan rahasia temannya adalah seorang pengkhianat terhadap amanat. Berkhianat terhadap amanat adalah termasuk salah satu sifat dari orang munafik.

www.cybernoban.com

Tentang Syambikers

Bukan sok pintar dan sok tahu, Sekedar ingin berbagi informasi, cerita dan pengalaman, khususnya di bidang Roda Dua dan kendaraan yg pernah saya miliki yang saya miliki atau berniat ingin saya miliki... beberapa artikel mungkin adalah artikel yg diambil dari beberapa sumber. bukan berniat ingin menjadi seorang plagiat, hanya ingin mendokumentasikan dan mengarsipkan hal-hal yg saya anggap cukup penting dan berguna....
Pos ini dipublikasikan di Renungan. Tandai permalink.

2 Balasan ke Klub Motor

  1. 4201journey berkata:

    Dakwah ilallah…
    Balighu ‘anni, walau ayyah….
    Mantab bro…
    Saran kang… Jika ditambah gambar,video dan bahasa lebih santai(jngn terlalu serius)… Insya Allah akan lebih mengena buat bikers.
    Banyak klub biker yg jauh dr Allah, contoh, liat sexy dancer, balap liar, sholat kebanyakan di jamak. (dgn alasan perjalanan) emang d indonesia mesjid jarang…? Apalagi pk motor, bisa brenti dimasjid terdkat….
    Jd harus lebih santai bahasanya, biasanya biker egonya tinggi… Bahasa dalil yg terlalu serius, tidak akan didengar… Ane juga dr klub mbc n hmpc. Jd mengalami apa yg ditulis d atas.
    #abaikan saja#

Tinggalkan komentar